Jumat, 21 Agustus 2015

Homeless Drug Addict VS Homeless Father



Aku menemukan video ini di youtube. This is my daily activity, mencari informasi yang bisa menambah pengetahuan sekaligus pembelajaran. Dalam video ada youtubers yang membuat eksperimen. Eksperimen pertama dia menyamar sebagai seorang pengemis yang membawa papan bertuliskan bahwa dia ingin uang untuk membeli narkoba dan alkohol. Dan amazing, banyak sekali uang yang didapat. What's wrong ? uang itu digunakan untuk hal yang tidak baik, tapi kenapa justru banyak sekali orang yang peduli. Mendukung untuk melakukan hal yang buruk ? tentu itu bukan hal yang patut ditiru. Apa yang salah dengan manusia saat ini, tidak peduli itu di negara barat maupun di negara timur. Faktanya memang telah banyak terjadi pergeseran moral. Agama hanya dijadikan sebagai identitas kependudukan, bukan digunakan sebagai panutan untuk pedoman kebaikan guna terciptanya kedamaian kehidupan. 

Dalam eksperimen kedua, youtubers itu menyamar sebagai seorang single father yang dalam papan yang dibawanya dituliskan bahwa ia membutuhkan uang untuk keluarganya, teutama untuk anak nya. Sekian lama menunggu tidak ada satu orang pun yang mau membantunya. Orang orang hanya berlalu lalang dengan sikap tidak peduli. Padahal uang itu digunakan untuk menghidupi keluarganya, untuk melakukan hal yang baik. Kemana hati nurani mereka ? . Sampai akhirnya ada wanita yang merasa iba dan menyisihkan uang nya untuk membantu. 

Mungkin di negara kita sendiri, kita sering mendengar berita tentang pengemis yang mendapatkan uang jutaan bahkan puluhan juta rupiah dari hasil upayanya mengemis. Aku juga pernah melihat sebuah berita yang menurutku sangat disayangkan, karena disitu dengan jelas terlihat ditemukan sesosok mayat yang kondisinya kurus , sangat kurus, diduga menderita kelaparan. Mayat itu ditemukan dipinggir jalan raya. Dimana hati nurani kita ? Bagaimana kita menanggapi situasi seperti ini ?. Dalam sudut pandangku, terkadang jika aku menemui seorang pengemis, jika sempat membeli makanan, aku lebih memilih memberikan mereka roti atau makanan yang lain. Tidak berupa uang. Itupun jika pengemisnya terlihat memang sangat membutuhkan. Aku baru akan memberikan uang, jika pengemis itu sosok kakek kakek atau nenek nenek yang terlihat tidak sanggup lagi bekerja. Dengan begitu, aku berharap, orang orang di sekitar kita yang perlu dibantu dapat terbantu, dan yang menjadikan pengemis sebagai "pekerjaan" yang menggiurkan , semoga mereka cepat tersadar dari kesalahan mereka. Karena bagaimanapun juga, mengemis dijadikan jalan untuk mencari kekayaan tentu bukan hal yang baik dan sangat disayangkan. Berempati pada orang yang tepat, dapat menyelamatkan saudara kita yang memang perlu uluran tangan dari kita. 

`

Tidak ada komentar:

Posting Komentar