Rabu, 26 Agustus 2015

Fiksi Mini : Obrolan sang pemuda

I
Sang pemuda berkata pada angin yang menyapa, meminta pada angannya. "Perkenalkan aku pada gadis berkerudung putih itu. Manis senyum dari wajah purnama ayu nan sayu. Tinggal tak jauh dari kelasku" . Restu Tuhan mempertemukan mereka, sang pemuda semakin jatuh hati paras cantik budi pekerti. Gadis itu membuatnya cinta mati.

 "Hidupkan cintamu, namun matikan khayalanmu", bisik senja pada sang pemuda, membuyarkan lamunannya. " Kenapa aku tidak boleh berkhayal ? Itu hak ku sebagai manusia ? aku telah membawa khayalanku terbang, berharap gadis itu kelak bisa bersamaku", teriak sang pemuda pada senja.  

Sang pemuda tidak sanggup memejamkan matanya, sibuk dengan obrolan menarik bersama gadis pujaannya. Tenggelam dalam ribuan kata syair cinta. Hatinya berbunga bunga.

 Siapa yang bisa mengendalikan masa depan ? hanya Tuhan yang bisa. Hingga suatu masa, melihat jalan cerita cinta nya, pemuda itu tidak berdaya. Hingga ia mendengar teguran dari sang malam, " Tidakkah kamu renungkan maksud senja ? Hidupkan cintamu, karena cinta adalah anugerah terindah dari sang pencipta cinta. Matikan khayalanmu, karena khayalan hanyalah ruang kosong tanpa tujuan. Jika kamu mencintainya, matikan khayalanmu dan hidupkan logikamu". Sang pemuda terdiam. Dia berusaha mencerna teguran sang malam. 

Sang pemuda tidak bisa melepaskan bayangan gadis berwajah purnama. Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun. Pagi ikut murung bersama sang pemuda, mentari seakan tak sanggup menghidupkan kehangatan jiwa nya. Ia kalut, seorang gadis remaja penyebabnya. 

" Kamu ingin gadis itu bersama mu ? Taukah kamu arti bersama yang sesungguhnya ? Itulah kenapa kamu harus memakai logikamu agar kamu merasakan cinta yang hidup, bukan cinta mati. Jadikan cinta itu sebagai motivasi, pantaskan diri, dewasakan akal,dan jemputlah gadis dengan gagah berani. Diantara pemuda pemuda yang dekat dengannya, yakinilah ia bahwa kaulah sang pemuda terbaik dari puluhan bahkan ratusan pemuda lainnya. Kejarlah cintamu dengan menggunakan logikamu. Jangan menyerah, jangan patah arah, kisahmu harus berakhir bahagia dengan restuNya". Mendengar penjelasan sang pagi, pemuda itu akhirnya sadar. Dan ia siap untuk melangkah, merangkai langkah demi langkah terbaiknya. 










M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar